Ozonisasi masih dilakukan dalam produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) karena memiliki beberapa kelebihan seperti :
- Efektivitas Tinggi: Ozon bekerja dengan cepat dan efektif dalam menonaktifkan mikroorganisme patogen, yang sangat penting untuk memastikan air yang aman untuk diminum.
- Tanpa Residu Kimia: Proses ozonisasi tidak meninggalkan residu kimia pada air, yang membantu menjaga kebersihan dan keaslian produk AMDK.
- Penyempurnaan Rasa dan Bau: Ozon membantu menghilangkan zat-zat yang dapat mempengaruhi rasa dan bau air, sehingga meningkatkan kualitas produk.
Namun, Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan bahwa Pada proses ozonisasi AMDK, Bromida (Br–) yang ada secara alami di bahan baku AMDK bereaksi dengan ozon (O3) dan menghasilkan Desinfection By Products (DBP) berupa senyawa Bromat (BrO3– ) yang berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.
Oleh karena itu pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan regulasi melalui SNI No. 3553-2015 (Air Mineral) untuk memastikan bahwa produk AMDK yang beredar di pasaran memiliki kadar Bromat maksimal pada 0.01 mg/L atau 10 ug/L. penetapan batas aman dari kadar Bromat pada AMDK mengacu pada ketetapan World Health Organization (WHO) dan International Bottled Water Association (IBWA) yang memiliki batas kadar maksimal yang sama sesuai data di bawah ini :
Untuk pengujian Bromat pada AMDK, sudah diatur pada SNI No. 3554.2015 (Cara uji air minum dalam kemasan) yang mengacu pada ISO 11206:2011 (Determination of dissolved bromate Method using ion chromatography (IC) and post column reaction (PCR)) dimana metoda PCR ini memiliki sensitivitas yang lebih tinggi, yaitu bisa mendeteksi pada konsentrasi hingga 0.5 ug/L.
Untuk menjawab tantangan ini, shimadzu telah membuat sistem Kromatografi Ion (IC) yang dioptimasi untuk analisa bromat pada AMDK dengan limit deteksi dibawah 0.5 ug/L. Sistem ini dapat diaplikasikan terhadap ISO 11206:2011 (1 PCR Reagent) maupun Japanese MLHW Notification No. 191 (2 PCR Reagent).
Selain optimasi terhadap PCR Reagent, dilakukan juga optimasi kolom yang dibuat khusus untuk aplikasi ini yaitu Shimpack IC-Bromate. dimana shimpack IC bromate ini dapat memisahkan Bromate dan Chlorite dengan cukup baik, sehingga ketika sampel mengandung chlorite, tidak akan terjadi kesalahan positif palsu (False Positive). Pemisahan kedua senyawa tersebut dapat dilihat seperti gambar pada dibawah ini :
Selain itu, untuk sensitivitas, Shimadzu IC Bromate system dapat menunjukkan sensitivitas yang sangat baik dan juga rentang kurva kalibrasi yang lebar (0.5 ug/L – 100 ug/L). Dapat dilihat pada gambar di bawah ini untuk kromatogram bromate 1 ug/L selain bentuk peaknya yang masih terlihat jelas, %RSD dari Waktu retensi maupun Area sangat baik serta kurva kalibrasi dengan nilai regresi yang mendekati sempurna.
Dari hasil-hasil yang ditunjukkan dari IC Shimadzu yang dioptimasi untuk analisis bromate pada AMDK, maka IC Shimadzu merupakan pilihan yang tepat untuk pengujian Bromate dalam AMDK dengan Cepat, Tepat, Presisi dan Akurat.
Untuk Brosur, Application Note Terkait, Info dan diskusi hubungi : ams@ditekjaya.co.id
Referensi :
Agustini, S., (2017), Harmonisasi Standar Nasional (SNI) Air Minum Dalam Kemasan Dan Standar Internasional, Majalah Teknolgi Agro Industri (Tegi), 9(2).
Shimadzu Application News No. L302C
Shimadzu Application News No. 325A